Senin, 28 Maret 2016

Bupati Ngawi Resmikan Pemanfaatan Air Minum PAMSIMAS II

Bupati Ngawi Resmikan Pemanfaatan Air Minum PAMSIMAS II - Bupati Ngawi Ir. H. Budi Sulistyono beranggapan bahwa konsep yang ditawarkan program PAMSIMAS ini sangat baik dan sangat menjanjikan keberlanjutannya. Menurutnya karena dari proses awal perencanaannya sudah melibatkan masyarakat dan akan dimanfaatkan serta dikelola oleh masyarakat juga. “Karena itu, sebagai bentuk komitmen dan kepedulian kami terhadap program PAMSIMAS, pemerintah daerah siap dan sanggup mengalokasikan dana APBD untuk mensupport program PAMSIMAS sampai dengan 60%,” ucap bupati. Hadir pada acara tersebut, Agustono Puji Utama - Korprov Jatim 2 mewakili KaSatker PSPAM Provinsi Jawa Timur, Danardono, ST Korprov Jatim 1 dan DIY, Onyy Trijunianto Bank Dunia, para kepala SKPD terkait, Camat, para Kades 4 desa PAMSIMAS, KKM, Satlak dan BP SPAMS PAMSIMAS serta masyarakat. Pelaksanaan Program PAMSIMAS II di Kab Ngawi pada TA 2015 ini meliputi 4 desa, antara lain Desa Danguk Kec Karangjati, Kalang Kec Pitu, Sekarjati dan Bangunrejo Kec Karanganyar..

Bupati Ngawi
Bupati Ngawi meresmikan pemanfaatan sarana Pamsiman II
Foto: Pamsimas.org

Sampai saat ini, pemanfaatan air minum dari program PAMSIMAS di Desa Danguk mencapai 105 Sambungan Rumah (SR), Kalang 15 SR, Sekarjati mencapai 67 SR dan Bangunrejo 62 SR. Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono juga meninjau Menara Air Minum dan Sarana Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang dibangun di SDN Danguk 01. Sarana CTPS di SD ini bertujuan untuk pembangunan karakter untuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sedini mungkin, sehingga diharapkan dapat mencapai generasi yang sehat dan berprestasi dimasa depan. Program PAMSIMAS II TA  2015 ini sangat disambut baik oleh masing masing desa sasaran. Bagi masyarakat, mereka terbangun dari mimpi buruk kekeringan yang mereka alami selama musim kemarau. Desa Danguk contohnya. Warga yang lokasi rumahnya belum terlewati pipa jaringan distribusi berinisiatif untuk melakukan pembelian pipa jaringan sendiri secara swadaya agar dapat menikmati air PAMSIMAS.

Karena itulah Hadi Sudarno, ST selaku Kepala Desa Danguk sangat berharap selain usaha pengembangan jaringan oleh BP SPAMS secara mandiri, nantinya juga dukungan bantuan pengembangan bisa didapatkan dari pemerintah daerah. Satu hal yang tak kalah unik juga terjadi di desa Sekarjati, warga desa yang bekerja di luar negeri sebagai TKI pun sering memantau dan mengingatkan keluarga di kampung halaman via telepon untuk sesegera mungkin melakukan pendaftaran SR. Untuk Desa PAMSIMAS TA. 2015 ini seluruhnya mengambil opsi pengeboran sumur dalam dan pembangunan menara air dengan volume 12,5 m3 serta telah melakukan uji laboratorium terhadap air PAMSIMAS secara bakteriologis dan kimia sederhana hasilnya memenuhi syarat dan layak untuk dikonsumsi.

Hamengku Buwono X Resmikan Sarana PAMSIMAS II Bantul

Sultan Hamengku Buwono X Resmikan Sarana PAMSIMAS II Bantul - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, meresmikan pemanfaatan sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) se Kabupaten Bantul, Senin (21/3) di Dusun Kersan, Desa Triwidadi, Kecamatan Pajangan. Peresmian PAMSIMAS II dihadiri oleh Ir. Mochammad Natsir, M.Sc Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Dirjen Cipta Karya Kemen PUPR, Drs. H. Suharsono Bupati Bantul, Kepala SKPD DIY para Camat, para Lurah dan para Kepala Dukuh serta tamu undangan lainnya. Program PAMSIMAS II ini meliputi Desa Triwidadi Kec. Pajangan, Desa Poncosari Kec. Srandakan, Desa Srimulyo Kec. Piyungan, Desa Wijirejo Desa Caturharjo dan Triharjo Kec. Pandak, Desa Wukirsari dan Desa Selopamioro Kec. Imogiri, Desa Bawuran dan Desa Segoroyoso Kec. Pleret, Desa Mangunan Desa Terong dan Desa Muntuk Kec. Dlingo, Desa Srimartani Kec. Piyungan, Desa Temuwuh dan Desa Dlingo Kec. Dlingo, Desa Seloharjo Kec. Pundong, Desa Argomulyo Kec. Sedayu. Pembangunan yang berhasil selesai pada awal Maret 2016 ini untuk tahap awal, sudah dimanfaatkan oleh sekitar 50 kepala keluarga di Dusun Kersan yang selama ini selalu mengalami kekurangan air bersih.

Pamsimas
Sultan Hamengku Buwono X meresmikan pemanfaatan sarana Pamsiman II Bantul
Foto: Pamsimas.org

Sri Sultan HB X, saat memberikan sambutan pada peresmian PAMSIMAS mengatakan pemerintah pusat melalui Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR memang membantu untuk memasang fasilitas air bersih untuk masyarakat. Namun Sultan berharap, warga bersama pemerintah desa setempat bisa berpartisipasi untuk memenuhi kekurangan kebutuhan air bersih yang belum dipenuhi oleh pemerintah pusat. "Pemerintah tidak mungkin membantu mengatasi semua masalah air bersih, karena yang bisa dibantu kira-kira hanya 75 persen dari total kebutuhan," ungkapnya. Sri Sultan berharap, warga bersama pemerintah desa setempat bisa berpartisipasi untuk memenuhi kekurangan dari kebutuhan air bersih yang belum dipenuhi oleh pemerintah pusat. Bupati Bantul juga berharap, PAMSIMAS dapat berkelanjutan karena telah membantu penyediaan iar bersih untuk warganya.

Sementara itu Ir. Mochammad Natsir, M.Sc menyampaikan, tersedianya sarana air minum merupakan program pemerintah guna meningkatkan ketersediaan air minum yang aman. Selanjutnya pemerintah dengan secara terus-menerus akan menggalakkan terwujudnya akses aman air minum. PAMSIMAS ini program utama bagi kawasan pedesaan, 12 juta peduduk telah merasakan program ini. Di DIY Program PAMSIMAS III akan dilaksanakan di 4 kab. Diantaranya Kab. Bantul, Sleman, Kulon Progo dan Gunung Kidul. Keberhasilan program ini tidak lepas dari pemilihan dan kesesuaian desa sasaran yang tepat. Pemilihan oleh panitia Pakem harus sesuai ketentuan teknis yang berlaku. PAMSIMAS harus selaras dengan program Pemerintah Desa agar bisa berkelanjutan, tambahnya.

Lurah Desa Triwidadi, Slamet Riyanto yang pada kesempatan mendampingi mengatakan, dalam program PAMSIMAS ini masyarakat hanya dikenai biaya pemasangan sebesar Rp 300 ribu dan untuk tarif Rp 2 ribu/meter kubik. "Selama ini sebagian besar masyarakat mengambil air dari sumber air yang jaraknya sekitar 1-2 kilometer dari rumah, sehingga dengan adanya PAMSIMAS ini mereka sangat terbantu," terangnya.

Akses aman air minum di Kabupaten Bantul hingga tahun 2015 cukup tinggi, yaitu sebesar 73,90 % dari jumlah penduduk sebanyak 947.066 jiwa. Sejak program PAMSIMAS dimulai secara nasional di Kabupaten Bantul pada tahun 2013, sebanyak 20 desa regular telah melaksanakan program PAMSIMAS hingga tahun 2015. Pelaksanaan PAMSIMAS telah memberikan manfaat peningkatan akses pelayanan air minum bagi 16.977 jiwa atau 3.631 KK dari 18 desa regular di Kabupaten Bantul. Pada pelaksanaannya, sudah terbangun HU sebanyak 10 unit, Kran Umum 3 unit, Sambungan Rumah 3631 KK dan perpipaan 49134 meter.

Kamis, 03 Maret 2016

Pengumuman Hasil Seleksi Fasilitator Pamsimas 2016

Hasil Seleksi Fasilitator Pamsimas 2016 – Inilah pengumuman Daftar Nama Calon Fasilitator FS dan FM Pamsimas III Tahun 2016 yang merupakan hasil penjaringan tahap awal beberapa waktu lalu via online. Bagi yang namanya tercantum dalam pengumuman hasil seleksi Pamsimas 2016 ini akan dihubungi langsung via email oleh Sekretariat Tim Pengadaan Fasilitator Daerah di masing-masing provinsi agar secepatnya melakukan pendaftaran ulang dan mengirimkan lampiran dokumen yang diminta. Pengumuman sementara yang dapat anda lihat berupa :
Hasil Penjaringan Calon Fasilitator Masyarakat Bidang Pemberdayaan (FM CD)
Hasil Penjaringan Calon Fasilitator Masyarakat Bidang Teknik (FM WSS)
Hasil Penjaringan Calon Fasilitator Senior (FS)

Pengumuman Hasil Seleksi Fasilitator Pamsimas 2016

Bagi anda yang sudah tidak sabar lagi untuk melihat hasilnya silahkan langsung saja meluncur ke link dibawah ini, Jika kesulitan dalam mendownload, mohon tulis pada komentar alamat email dan provinsi yang diinginkan, saya akan bantu kirimkan via email.

NoProvinsi
1 Aceh_Revisi
2 Sumatera Utara_Revisi
3 Riau
4 Kepulauan Riau
5 Sumatera Barat
6 Jambi
7 Bengkulu_Revisi
8 Bangka Belitung
9 Sumatera Selatan
10 Lampung
11 Banten
12 Jawa Barat
13 Jawa Tengah_Revisi
14 DI Yogyakarta
15 Jawa Timur
16 Bali
17 Nusa Tenggara Barat
18 Nusa Tenggara Timur
19 Kalimantan Selatan
20 Kalimantan Barat_Revisi
21 Kalimantan Tengah
22 Kalimantan Timur
23 Kalimantan Utara
24 Sulawesi Selatan
25 Sulawesi Barat
26 Sulawesi Tengah
27 Sulawesi Tenggara
28 Sulawesi Utara
29 Gorontalo
30 Maluku
31 Maluku Utara
32 Papua
33 Papua Barat

Demikian berita terbaru dari Pamsimas yang bisa kami sampaikan, pengumuman berikutnya akan diupdate kembali pada artikel ini, terimakasih.

Selasa, 01 Maret 2016

Dicari 4200 Fasilitator Untuk Dampingi Pamsimas III Tahun 2016

Dicari 4200 Fasilitator Untuk Dampingi Pamsimas III Tahun 2016 - Program PAMSIMAS III tahun ini membuka lowongan kerja bagi fasilitator yang kompeten dan memiliki komitmen tinggi. Periode tahun 2016 hingga 2019, Program PAMSIMAS akan memperluas cakupan programnya dengan menambah 15.000 desa dampingan baru, yang tersebar di 360 kabupaten/kota pada 33 provinsi. Sejatinya dalam pelaksanaannya sudah pasti membutuhkan tenaga fasilitator dalam jumlah besar. sebanyak sekitar 4200 fasilitator akan bertugas menjadi pendamping masyarakat di lokasi sasaran. Untuk pengadaan fasilitator tersebut, CPMU PAMSIMAS telah melakukan pelatihan tim pengadaan fasilitator pada bulan Februari kemarin. Diharapkan dengan pelatihan ini adalah tersedianya tim pengadaan faislitator daerah yang siap melaksanakan tugas melakukan pengadaan fasilitator sesuai kebutuhan program PAMSIMAS III.

 Lowongan Pamsimas 2016

Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (P SPAM) Ditjen Cipta Karya Kemen PUPR, Ir Mochamad Natsir saat membuka resmi acara Pelatihan Tim Pengadaan Fasilitator Daerah Program PAMSIMAS III TA 2016, di Jakarta (10/2) kemarin mengatakan, dalam waktu dekat PAMSIMAS II akan berakhir. Program ini lanjut Natsir, mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, dimana tentunya keberhasilan ini tidak lepas dari partisipasi pihak baik dari provinsi maupun kab/kota. "Atas keberhasilan ini akan dilanjutkan dengan PAMSIMAS III yang akan berlangsung pada Mei 2016," tutur Natsir. Pada PAMSIMAS III ini pula lanjut Natsir, menargetkan bisa menangani 15 ribu desa dengan jumlah sasaran penduduk 10.500 ribu jiwa dan selesai di tahun 2019.

Natsir juga mengatakan, filosofi dari Program PAMSIMAS adalah SPAM yang berkelanjutan, karena itu dilaksanakan berbasis masyarakat, yang aktif terlibat dari proses perencanaan sampai pengoperasian sistem yang terbangun. Karena itu lanjutnya, posisi atau peran navigator sangat penting. Ini akan tergantung dari proses rekrutmen fasilitator. “Karenanya kita pasti membutuhkan fasilitator yang kompeten dan memiliki komitmen tinggi. Oleh sebab itu proses pengadaan ini jadi sangat penting," ucapnya.

Rabu, 24 Februari 2016

Bank Dunia Danai Program PAMSIMAS III 2016 300 Juta Dollar

Bank Dunia Danai Program PAMSIMAS III 2016 300 Juta Dollar - dalam rangka pencapaian target Universal Acess 2019 di sektor air minum dan sanitasi sesuai dengan RPJMN 2015–2019 melalui peng-arus-utamaan dan perluasan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat. Tahun 2016 ini Program Pamsimas dilanjutkan dilanjutkan kembali sampai dengan tahun 2019 khususnya untuk desa-desa di wilayah kabupaten. Program Pamsimas III dilaksanakan dalam rangka mendukung dua agenda nasional peningkatan cakupan penduduk terhadap pelayanan air minum yang aman dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan. Pemerintah melanjutkan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) III selama kurun waktu 2016-2019 guna meningkatkan akses masyarakat terhadap air. Salah satu sumber pendanaannya adalah pinjaman Bank Dunia sekitar US$300 juta.

 Pamsimas

Direktur Permukiman dan Perumahan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Nugroho Tri Utomo mengungkapkan Bank Dunia mengakui program PAMSIMAS sebagai program penyediaan air bersih dan air minum terbesar di dunia. Pasalnya, program ini telah menyentuh lebih dari 2.000 rumah tangga selama 5 tahun pelaksanaan.

"Itu belum semua tergali. Belum ada anggaran sanitasi dan air minum yang demikian besar selama RPJMN . Masyarakat adalah investor kedua terbesar di sektor ini, yang pertama adalah pemda," ujarnya, saat acara Rapat Koordinasi Nasional Program PAMSIMAS TA 2015 di Jakarta, Rabu (16/12) lalu.

IMG 1042Dia menambahkan program ini merupakan penerapan dari Peraturan Presiden No 185 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi. Pembuatan perpres ini, ujarnya, merupakan inisiatif pemimpin daerah yang ingin memenuhi akses air bersih bagi warganya.

Terkait dengan hal tersebut, Bappenas juga telah mengevaluasi realisasi program 100-0-100 sepanjang 2015. Hasilnya, hingga akhir tahun ini pemerintah telah memenuhi 68,11% akses air minum, mendekati target MDGS 2015 yang mencapai 68,87%. Sementara itu, akses sanitasi mencapai 59,7% dari target 2015 sebanyak 62,1%.

Menurutnya, saat ini warga desa diuntungkan dengan banyaknya alokasi dana yang diarahkan ke pedesaan. Dengan demikian, dia optimistis penyediaan air bersih di pedesaan dapat menjadi program yang berkelanjutan bila pelaksanaannya diintegrasikan dengan dana desa lain.

"Masyarakat yang dipicu PAMSIMAS ini bisa mendapatkan dana desa juga berupa DAK reguler, DAK afirmasi untuk daerah tertinggal, dan DAK infrastruktur di 2016 ini yang mencapai Rp100 miliar rata-rata per kabupaten/kota. Itu bisa dimanfaatkan untuk sanitasi juga," ujarnya.

Senin, 15 Februari 2016

Latar Belakang PAMSIMAS III

Latar Belakang PAMSIMAS III 2016 - Untuk terus meningkatkan akses penduduk perdesaan dan pinggiran kota terhadap fasilitas air minum dan sanitasi dalam rangka pencapaian target UA Tahun 2019, Program Pamsimas dilanjutkan pada Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2019 khususnya untuk desa-desa di wilayah kabupaten. Program Pamsimas III dilaksanakan dalam rangka mendukung dua agenda nasional peningkatan cakupan penduduk terhadap pelayanan air minum yang aman dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan, yaitu: (i) Air Bersih untuk Rakyat, dan (ii) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Lebih lengkapnya tentang PAMSIMAS III silahkan baca artikel berikut ini.

Program Pamsimas 3


I. LATAR BELAKANG
Pemerintah Indonesia memiliki komitmen untuk melanjutkan keberhasilan capaian target Millennium Development Goals sektor Air Minum dan Sanitasi (WSS-MDG), yang telah berhasil menurunkan separuh dari proporsi penduduk yang belum mempunyai akses air minum dan sanitasi dasar pada Tahun 2015. Sejalan dengan itu, di Tahun 2014, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, Pemerintah Indonesia telah mengambil inisiatif untuk melanjutkan komitmennya dengan meluncurkan program nasional Universal Access (UA) Tahun 2019 dengan capaian target 100% akses air minum dan sanitasi bagi seluruh penduduk Indonesia. Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) telah menjadi salah satu program andalan nasional (Pemerintah dan Pemerintah Daerah) untuk meningkatkan akses penduduk perdesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak dengan pendekatan berbasis masyarakat. Program Pamsimas I (Tahun 2008- 2012) dan Pamsimas II (Tahun 2013-2015) telah berhasil meningkatkan jumlah warga miskin perdesaan dan pinggiran kota yang dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi, serta meningkatkan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat di sekitar 12.000 desa yang tersebar di 233 Kabupaten/Kota. Untuk terus meningkatkan akses penduduk perdesaan dan pinggiran kota terhadap fasilitas air minum dan sanitasi dalam rangka pencapaian target UA Tahun 2019, Program Pamsimas dilanjutkan pada Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2019 khususnya untuk desa-desa di wilayah kabupaten. Program Pamsimas III dilaksanakan dalam rangka mendukung dua agenda nasional peningkatan cakupan penduduk terhadap pelayanan air minum yang aman dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan, yaitu: (i) Air Bersih untuk Rakyat, dan (ii) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

II. TUJUAN DAN LINGKUP PROGRAM PAMSIMAS III
Program Pamsimas III bertujuan untuk meningkatkan jumlah warga masyarakat kurang terlayani termasuk masyarakat berpenghasilan rendah di wilayah perdesaan yang dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi serta meningkatkan penerapan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka pencapaian target Universal Acess 2019 di sektor air minum dan sanitasi sesuai dengan RPJMN 2015–2019 melalui peng-arus-utamaan dan perluasan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat. Lokasi sasaran Program Pamsimas III adalah kabupaten yang belum memiliki cakupan pelayanan air minum aman perdesaan sebesar 100%. Pemilihan kabupaten sasaran dilakukan oleh Pemerintah Pusat berdasarkan minat dari Pemerintah Kabupaten, sedangkan pemilihan desa sasaran program dilakukan oleh masing-masing Pemerintah Kabupaten. Target desa sasaran program Pamsimas III (Tahun 2016-2019) adalah sebanyak 15.000 desa yang tersebar di 32 propinsi.

Lingkup program Pamsimas III mencakup 5 (lima) komponen program:
1. Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kelembagaan daerah
Komponen ini bertujuan untuk:
(i) memampukan masyarakat untuk mengorganisasi dirinya, merencanakan, mengelola, dan menjaga keberlanjutan pelayanan air minum dan sanitasi yang aman;
(ii) memperkuat kapasitas kelembagaan masyarakat dalam rangka menjamin kualitas pengelolaan pelayanan SPAMS Perdesaan, dan
(iii) membangun komitmen dan kapasitas pemerintah kabupaten dan provinsi dalam peningkatan kinerja sistem pengelolaan pelayanan air minum dan sanitasi perdesaan berbasis masyarakat yang berkelanjutan melalui pengarusutamaan pendekatan Pamsimas dalam kebijakan pembangunan air minum dan sanitasi daerah.

2. Peningkatan perilaku higienis dan pelayanan sanitasi
Komponen ini bertujuan untuk membantu masyarakat dan institusi local dalam pencegahan penyakit yang disebabkan dan atau ditularkan sanitasi buruk dan air yang tidak bersih, melalui: (1) perubahan perilaku menuju perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan (2) peningkatan akses sanitasi dasar.

3. Penyediaan sarana air minum dan sanitasi umum
Komponen ini bertujuan untuk menambah jumlah penerima manfaat akses air minum dan sanitasi yang layak dalam rangka memenuhi capaian 100% target UA Tahun 2019 yang berkelanjutan. Penyediaan sarana air minum dan sanitasi dilakukan melalui tiga pilihan pembangunan SPAM, yaitu a) perluasan penyediaan SPAM di desa baru, b) pengembangan penyediaan SPAM serta sambungan rumah di dusun-dusun desa Pamsimas, dan c) optimalisasi fungsi SPAM yang telah terbangun sebelumnya.

4. Hibah Insentif Desa dan Kabupaten;
Komponen ini bertujuan untuk memberikan Insentif terhadap upaya keberlanjutan pemanfaatan dan pengembangan hasil kegiatan (konstruksi), dimana insentif merupakan tambahan pendanaan untuk digunakan desa dan kabupaten/kota dalam pencapaian target pembangunan air minum dan sanitasi perdesaan dengan pendekatan Pamsimas. Selain itu, untuk perluasan dan pengembangan sarana air minum dan sanitasi sesuai dengan target dalam RPJM-Des dan PJM ProAKSi yang telah disusun di desa dapat dikembangkan melalui hibah dengan sumber pendanaan lain seperti dana CSR dan NGO melalui suatu bentuk kemitraan.

5. Dukungan manajemen pelaksanaan program.
Komponen ini bertujuan untuk menyediakan dukungan teknis pengelolaan pelaksanaan program secara terpadu dan terintegrasi serta memberikan dukungan teknis kepada pengelola program Pamsimas baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten, dan desa.