Sultan Hamengku Buwono X Resmikan Sarana PAMSIMAS II Bantul - Gubernur DIY Sri
Sultan Hamengku Buwono X, meresmikan pemanfaatan sarana Penyediaan Air Minum
dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) se Kabupaten Bantul, Senin (21/3)
di Dusun Kersan, Desa Triwidadi, Kecamatan Pajangan. Peresmian PAMSIMAS II
dihadiri oleh Ir. Mochammad Natsir, M.Sc Direktur Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum Dirjen Cipta Karya Kemen PUPR, Drs. H. Suharsono Bupati
Bantul, Kepala SKPD DIY para Camat, para Lurah dan para Kepala Dukuh serta tamu
undangan lainnya. Program PAMSIMAS II ini meliputi Desa Triwidadi Kec.
Pajangan, Desa Poncosari Kec. Srandakan, Desa Srimulyo Kec. Piyungan, Desa
Wijirejo Desa Caturharjo dan Triharjo Kec. Pandak, Desa Wukirsari dan Desa
Selopamioro Kec. Imogiri, Desa Bawuran dan Desa Segoroyoso Kec. Pleret, Desa Mangunan
Desa Terong dan Desa Muntuk Kec. Dlingo, Desa Srimartani Kec. Piyungan, Desa
Temuwuh dan Desa Dlingo Kec. Dlingo, Desa Seloharjo Kec. Pundong, Desa
Argomulyo Kec. Sedayu. Pembangunan yang berhasil selesai pada awal Maret 2016
ini untuk tahap awal, sudah dimanfaatkan oleh sekitar 50 kepala keluarga di
Dusun Kersan yang selama ini selalu mengalami kekurangan air bersih.
Sultan Hamengku Buwono X meresmikan pemanfaatan sarana Pamsiman II Bantul Foto: Pamsimas.org |
Sri Sultan HB X, saat memberikan sambutan pada
peresmian PAMSIMAS mengatakan pemerintah pusat melalui Dirjen Cipta Karya
Kementerian PUPR memang membantu untuk memasang fasilitas air bersih untuk
masyarakat. Namun Sultan berharap, warga bersama pemerintah desa setempat bisa
berpartisipasi untuk memenuhi kekurangan kebutuhan air bersih yang belum
dipenuhi oleh pemerintah pusat. "Pemerintah tidak mungkin membantu
mengatasi semua masalah air bersih, karena yang bisa dibantu kira-kira hanya 75
persen dari total kebutuhan," ungkapnya. Sri Sultan berharap, warga bersama
pemerintah desa setempat bisa berpartisipasi untuk memenuhi kekurangan dari
kebutuhan air bersih yang belum dipenuhi oleh pemerintah pusat. Bupati Bantul
juga berharap, PAMSIMAS dapat berkelanjutan karena telah membantu penyediaan
iar bersih untuk warganya.
Sementara itu Ir. Mochammad Natsir, M.Sc menyampaikan,
tersedianya sarana air minum merupakan program pemerintah guna meningkatkan
ketersediaan air minum yang aman. Selanjutnya pemerintah dengan secara
terus-menerus akan menggalakkan terwujudnya akses aman air minum. PAMSIMAS ini
program utama bagi kawasan pedesaan, 12 juta peduduk telah merasakan program
ini. Di DIY Program PAMSIMAS III akan dilaksanakan di 4 kab. Diantaranya Kab.
Bantul, Sleman, Kulon Progo dan Gunung Kidul. Keberhasilan program ini tidak
lepas dari pemilihan dan kesesuaian desa sasaran yang tepat. Pemilihan oleh
panitia Pakem harus sesuai ketentuan teknis yang berlaku. PAMSIMAS harus
selaras dengan program Pemerintah Desa agar bisa berkelanjutan, tambahnya.
Lurah Desa Triwidadi, Slamet Riyanto yang pada
kesempatan mendampingi mengatakan, dalam program PAMSIMAS ini masyarakat hanya
dikenai biaya pemasangan sebesar Rp 300 ribu dan untuk tarif Rp 2 ribu/meter
kubik. "Selama ini sebagian besar masyarakat mengambil air dari sumber air
yang jaraknya sekitar 1-2 kilometer dari rumah, sehingga dengan adanya PAMSIMAS
ini mereka sangat terbantu," terangnya.
Akses aman air minum di Kabupaten Bantul hingga tahun
2015 cukup tinggi, yaitu sebesar 73,90 % dari jumlah penduduk sebanyak 947.066
jiwa. Sejak program PAMSIMAS dimulai secara nasional di Kabupaten Bantul pada
tahun 2013, sebanyak 20 desa regular telah melaksanakan program PAMSIMAS hingga
tahun 2015. Pelaksanaan PAMSIMAS telah memberikan manfaat peningkatan akses
pelayanan air minum bagi 16.977 jiwa atau 3.631 KK dari 18 desa regular di
Kabupaten Bantul. Pada pelaksanaannya, sudah terbangun HU sebanyak 10 unit,
Kran Umum 3 unit, Sambungan Rumah 3631 KK dan perpipaan 49134 meter.
Hamengku Buwono X Resmikan Sarana PAMSIMAS II Bantul
4/
5
Oleh
MasMiptah